Selasa, 28 Juli 2009

Entrepreuneur

Sisi lain manfaat yang kini kuperoleh dibangku kuliah adalah rasa ketertarikanku terhadap minat wira usaha, sebuah bidang yang kini dinomor duakan oleh sebagian orang.Padahal bidang ini bisa diharapkan dan sangat menjanjikan dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang kini terus menyerang kehidupan kita tanpa terasa.

Seandainya kesadaran berwira usaha tertanam pada jiwa generasi muda kita tentu tidak banyak penganguran yang lalu lalang mengganggu pemandangan hidup bangsa kita yang semakin terpuruk.Wira usaha adalah solusi hidup mandiri , cermin jiwa kuat dan percaya diri.

Hal ini begitu sangat kurasakan saat menjalani KNM ( Kuliah Nyata Mahasiswa ) di tahun 2009.Program ekonomi kerakyatan mengantarkan saya untuk lebih mendekat pada sektor ini secara riil.Kusempatkan bertemu dengan pegrajin batubata dan peternak ikan.

Sebenarnya bidang ini bukanlah bidang yang asing bagi saya,kehidupanku didesa juga demikian, banyak pengrajin batu bata, bahkan diwaktu aku duduk di SLTA pun pernah membikinnya walaupun untuk keperluan sendiri.Tapi kini lain, dengan kalkulasi ekonomi aku berusaha berimajinasi untuk bisa lebih serius mengembangkan bidang ini.Karena aku tahu permasalahan pokoknya, minim produktivitas sehingga menghasilkan profitabilitas yang rendah, jauh sekali bila dibandingkan dengan produksi mesin buatan china.

Demikian pula dengan peternakan ikan, ini hobiku dari kecil.Ikan adalah binatang yang cukup indah luar biasa.variasinya tak bisa dihitung dengan jari.Terbak ini demikian menjanjikan, banyak rahasia sukses terkandung didalamnya, ini tak disadari banyak orang.Apalagi untuk ikan ikan yang memiliki nilai jual tinggi,Jangan salah harganya tak bisa diukur dengan kurs , sebab parameternya adalah prestige dan kepuasan.

Kamis, 11 Juni 2009

VILLAGE CHIEF


Terpendam dalam hatiku sebuah niat untuk mengelola sebuah desa, saya menganggap desaku telah tertinggal dibanding dengan desa tetangga.Ketertinggalan baik secara mental, material maupun spiritual.Sebuah desa yang stagnate, monoton dan menjemukan.Aku iri dengan perkembangan desa sebelah, ada apa dengan pengelolaan desaku.

Kuambil sebuah contoh :
1. Secara Spiritual
Pembangunan masjid terbengkalai, dan hingga kini desaku belum punya masjid yang bisa dibanggakan.Dan ini mencerminkan pengelolaan secara komprehensip yang amburadul.Bisakah makmur sebuah masjid tanpa pengelolaan yang serius?Madrasah belum juga terbangun, hanya sebuah angan angan yang dirintis puluhan tahun yang tak terealisasi.Hanya sebuah TPQ yang dikelola single Fighter oleh seorang ustad, yang tentu saja perkembanganya kurang begitu menggembirakan..monoton.Bagaimana dengan aqidah masyrakatnya, tentu bisa ditebak hanya sekian presen saja yang menjalankan aqidah itupun terkesan ortodok.Minim orang alim dan kurang gairahnya naka muda untuk menggali ilmu agama ( mesantren ).

2.Secara Mentalitas
Sebuah desa yang dibentuk dengan proses alami dengan mengesampingkan kenyataan hidup yang terus berkembang tentu saja membuat mentalitas hidup masyarkatnya kurang membanggakan.Mayoritas warganya lebih memilih kuli atau buruh ketimbang memilih membangun jaringan bisnis.Yang ku maksud tentu saja jaringan bisinis kecil, bukan seperti konglomerat.Mendidik masyarkat yang menjadi enterpreneur bukan mentalitas kuli.Inilah yang menurut keyakinanku akan meningkatkan kualitas ekonomi secara makro didesaku.Padahal kami yakin , bahwa desa kami punya potensi.

3.Secara Material.
Tampak dari luar keadaan desa kami seperti makmur, rumah penduduk yang hampir seluruhnya permanen.Tapi sebenarnya lesu, keluhan keluhan yang kami dengar , realita yang ada itu begitu kontradiktif.Asset yang ada didesaku itu banyak yang milik orang desa sebelah.Kenyataan ini seperti gambaran asset negara kita yang banyak dimiliki oleh negara asing.Katakanlah sawah misalnya, kebun dll.Pembanguan infrastruktur juga demikian, tertinggal karena minimnya jaringan birokrasi ke pemerintahan kota.Bagaimana tidak dengan rata rata lulusan pendidikan SLTP atau katakanlah ada SLTA ,serta kurangnya keberanian menjalin hubungan dengan birokrat atau terjun ke jaringan politik .Komunikasi yang sedikit terhambat.

Masalah ini menjadi tanggung jawab kita semua selaku anak desa,kalau tidak kita siapa lagi.Dan tentu saja sangat diperlukan pimpinan yang benar benar memiliki niat kuat untuk membangun.Membangun untuk sebuah perubahan ....perubahan kedepan.


FIRST FLIGHT


Tanggal 3 Juni 2009 Jam 14.00 di Bandara Soekarno Hatta terminal 3 dalah pengalaman pertamaku terbang dari Jakarta menuju Semarang dengan pesawat Mandala Airline.Ini adalah dalam rangka perjalanan dinasku ke PT.Texmaco Perkasa Engineering Kaliwungu-Kendal, sebuah perusahaan yang cukup lama dalam perjalanan karierku.Selama kurang lebih 11 hari aku tinggal diHotel Siliwangi jalan Sugiopranoto Semarang bersama sahabatku Nurohkman. Kami balik bersama ke Jakarta hari Sabtu jam 15.15 wib dengan pesawat yang sama.

Kami merasa terkesan dengan sikap orang Texmaco kaliwungu yang sedemikian familiar dan kooperatif,sungguh kami diperlakukan istimewa.Sayangnya pihak management kami sendiri di Karawang kurang memahami dalam mempersiapkan perjalanan dinasku ,hingga kami terpaksa pulang cepat walau pekerjaan belum rapi betul.Ya sudahlah.........................................................


Sebenarnya aku pernah mendapat kesempatan untuk terbang ke Pulau Bali selama 3 hari tahun 1999, saat perusahaan telah menyelesaikan audit laporan keuangan yang dinilai berhasil.Tapi kesempatan itu tidak bisa saya ambil karena istri saya baru melahirkan anak pertamaku, dan tentu saja aku tak tega meninggalkannya.

Well, I beleive I can fly.....................................................................
Perjalan kedua Kamis 05 Nopember 2009 ke tempat yang sama dalam rangka audit laporan keuangan tahun 2005 perusahaan tersebut, dengan pesawat Lion Air kami berangkat dari Soekarno Hatta Airport terminal 1 A jam 9.15 WIB kemudian balik Hari Minggu 8 Nopember 2009 dengan Batavia Air jam 17.15 dari Ahmad Yani Airport Semarang.
Sebelum terbang saya bersama team Auditor Kap Heroe Pramono & Rekan ( Rasan Riban Eddy & Ainul Rozzi ) menyempatkan waktu ke Masjid Demak melihat struktur bangunan fisik masjid yang didirikan oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel. Walaupun kini sudah mengalami perubahan kontruksi tetap saja masjid tersebut memiliki daya karismatik tinggi, banyak peziarah yang mampir dimasjid tersebut karena memang letaknya bersebelahan dengan makam Raden Trenggana, Raden Fatah dan trah kerajaan Islam pertama di Java Dwipa tersebut.
Pagi sebelum sampai ke Demak kami menyempatkan diri untuk melihat kota Jepara, daerah ukiran nomor wahid kebanggaan Nusantara, kusempatkan beli ukiran untukku dan team auditor.Rasanya ingin kembali menemui kota ini untuk membeli kecantikan daya seni kreasi tangan tangan trampil di bumi kartini.....entah kapan.
Belum puas rasanya ......kuhabiskan hari Minggu di Masjid Agung Semarang sembari sholat Ashar berjamaah.Mesjid ini berarsitektur modern bercorak paduan Romawi dan Islam lengkap dengan hiasan kaligrafi.Masjid baru yang memiliki atap payung hydrolik yang bisa dibuka dan ditutup secara otomatis layaknya masjid Madinah ini menjadi obyek kunjungan para wisatawan lokal.Gubernur Mardianto sebagai ketua team pembangunan masjid ini yang kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan disaksikan oleh K.H Sahal Mahfudz dan
K.H. Mustafa Bisri.Masjid ini tampak bersahaja menghiasi pahatan bumi Nusantara.

Kamis, 05 Maret 2009

DARK NIGHT

Hidup adalah pembelajaran, liku hidup adalah romantika, kepaitan hidup adalah bumbunya.Kekurangan adalah sifat manusia.Namun tidak selamanya penderitaan menjadikan kesedihan , dengan kesabaran menjadikan semuanya kepahitan sebuah pelajaran yang berharga.
Setelah datangnya gelap malam yang pekat pasti perlahan akan turun menjadi pagi.Terang.......bersama terbitnya matahari yang memberikan sumber kehidupan.Semuanya menjadi cerah bersama dengan turunnya karunia Allah SWT yang tak terhingga.

Pilihan hidup selepas PHK membawa perjalan dan pelajaran hidup yang sangat berkesan, sekaligus merupakan ujian hidup dalam membina rumah tangga.Sungguh beruntung aku memiliki istri yang tabah dan sabar.Seandainya tidak mungkin rumah tanggaku akan hancur seperti teman yang lain.Bagaimana tidak, siapa yang mau bertahan hidup dalam kekurangan dijaman yang sangat konsumtif seperti ini.Himpitan hidup benar benar sangat terasa, terkadang aku merasa bersalah tapi bagaimana lagi ini sudah menjadi ketentuan yang harus kujalani.Kalau kujalani hidup seperti ini seorang diri mungkin aku tak begitu masalah karena aku sudah terbiasa hidup dalam kekurangan,tapi kini aku bersama seorang istri dan seorang anak yang menuju pertumbuhan.Inilah yang semakin berat.

Kulalui hidup dengan tegar, kekurangan kututupi dengan segala ikhtiar dan penuh kesabaran.Aku tetap berusaha maksimal meski harus bangun malam, atau terkadang pulang malam demi mengais sebuah rizqi yang halal.Kuteguk rizqi yang mengalir sedikit demi sedikit hingga terasa sangat nikmat.Kusyukuri segala apa yang ada pada hari itu dengan apa adanya tanpa putus asa.Aku mencoba bertanya dan bertanya untuk mendapatkan suatu jawaban, jawaban tentang hidup yang sebenarnya.Aku merasakan apa yang orang miskin rasakan, bahkan mungkin lebih berat karena aku punya beban hutang yang cukup banyak waktu itu.Beban hutang yang ditimbulkan karena kesalahanku dalam mengambil keputusan untuk memenuhi nafsu kesuksesan,sucses yang semu.

Yang terberat saat istriku melahirkan anak II,meski tak punya uang terpaksa aku menitipkan istriku opname di rumah sakit bersalin.Hingga untuk menebus ongkos bersalin akupun harus menunggu nenekku datang dari kampung ( Pemalang).Alhamdulillah anakku lahir selamat dan cantik.Meskipun baru beberapa hari tetap sering kutinggal untuk berdagang pulang malam.Satu hal yang terpenting aku lakukan saat itu adalah memohon pada Ibukku untuk tetap mendo'akanku sekeluarga agar diberi kemudahan dalam menjalani hidup.Benarlah kini perlahan malam yang pekat telah lewat perlahan menyusuri lorong pagi menuju siang yang terang benderang.

Perjalan ini membawa catatan yang tak mudah kulupakan...............................

PERJALANAN MELAWAN ARUS


Hidup mengikuti arah angin sungguh enak , nyaman ,tidak menguras pikiran dan sangat menguntungkan.Akan tetapi terkadang kita dihadapkan pada sebuah pilihan.Pilihan antara nurani ................Hidup adalah perjuangan, perjuangan butuh pengorbanan, pengorbanan itu penderitaan...pahit.....Tapi yakinlah jika kebenaran yang diperjuangkan pasti akan mendapatkan kemenangan.Walaupun entah kapan.

Begitupun dengan perjalanan hidupku,terpaksa harus melawan arus :

Semasa aku maka masih duduk dibangku SLTP, persisnya ketika masa ORBA sedang berjaya.Proses kuningisasi sangatlah gencar,apapun jenis peluang baik peluang untuk PNS maupun suastapun harus memenuhi persyaratan kuning'dan bebas dari keterlibatan Exs.Meskipun tidak satupun keluargaku yang terlibat,saya sangat menentang kebijakan itu.Karena menurut pandanganku"orang yang mulia disisi Allah adalah yang bertaqwa"Katakanlah aku anti kuning waktu itu,aku lebih memilih arus lain walaupun dikucilkan, aku terus melawan arus.Sampai akhirnya masa reformasipun tiba,dan tumbanglah ORBA.

Pada umumnya selepas lulus SLTA semua orang menghendaki langsung dapat peluang kerja.Tapi tidak untukku,semenjak duduk di SLTA aku sudah merencanakan untuk facum (tidak kerja) selepas lulus SLTA minimal 2 tahun.Mengapa?Aku ingin menikmati dan mengalami hidup lebih bermasyarakat mengerti tentang segi dan liku peran perjalanan hidup seseorang , aku memilih bergaul dengan teman yang tidak bisa sekolah hingga SLTA.Temanku buruh bangunan,kuli,nelayan ,penggembala, pengojek dll .Praktis akupun melakoni kehidupan seperti yang mereka jalani.Meski begitu aku tetap punya karakter dan prisnsip tersendiri.Yach kira kira 2 tahun lebihlah.Dan Alhamdulillah akhirnya akupun dapat kerja di luar kota, tepatnya di Ibukota Jawa Tengah.Disitulah awal karirku dan hingga kini kulakoni sebagai karyawan kantoran walaupun di perusahaan suasta,tapi kehidupanku Alhamdulillah lebih baik dari temanku yang lain.

Perjalanan hidup mengejar karir tidak lah selalu mulus.Ini kualami saat kerja di Semarang sebagai Accounting dan masih berumur 23 tahun. Tanpa disangka tiba tiba perusahaan memberikan kebijakan yang sangat Irasional.Bayangkan saja, Gaji untuk karyawan yang baru disama ratakan.Artinya baik yang lulus Sarjana,SLTA,SLTP ,SD dan yang tak punya ijazah sama.Ini sungguh kebijakan yang sungguh gila menurutku.Inikah adil.....nurani ku bergejolak...apakah adil berarti sama rata.......tidak...!!.. Sebenarnya banyak rekan sekerjaku yang berontak namun tidak berani ambil sikap yang tegas,pilih diam dan hanya ngedumel.Tapi tentu saja tidak buatkku.Aku mengambil sikap dan harus berurusan dengan wakil kepala pabrik,karena General Managernya kabur entah kemana.
Aku sangat menentang kebijakan itu,hampir 3 bulan aku tidak beraktivitas walaupun tiap hari hadir.Sudah kuperhitungkan akhirnya aku diskors dan dimutasikan ke bagian produksi.Aku terus menentang,hingga akhirnya perusahaan mengalah( kalah ).Aku dipanggil personalia dan kembali ditempatkan di departemen Accounting.Gajikku pun akhirnya dinaikkan 100 % lebih.

Peristiwa lain terus terjadi,saat itu aku bekerja di Subang .Aku berselisih dengan atasan ku sendiri yang seorang Expatriate.Semula aku berusaha untuk menyesuaikan,tapi akhirnya aku jengah juga melihat sikapnya yang selalu mengandalkan ketiggian kastanya sehingga kurang kooperatif dengan sesama atasan.Banyak temanku yang juga sangat tidak suka dengan pimpinanku tersebut.Maunnya selalu dihormati tapi tidak mau menghormati kerja dan status orang lain.Akupun pilih mengundurkan diri.Dalam proses itu terjadailah insiden, absensi dicoret secara sepihak tanpa melalui mekanisme yang ada.Kontan aku melawan , ternyata nyali mereka ciut dan hanya bisa lari minta perlindungan orang lain.Akhirnya akupun dimutasi ( diasingkan ) ke Tangerang disebuah pabrik yang masih satu group.Dipabrik baru itu aku banyak mendapat keuntungan, disamping pengalaman aku dapat banyak teman yang akhirnya membantu proses perjalanan karirku.Waktu demi waktu terus berjalan, sampai akhirnya berselang satu tahun aku kembali ditempatkan diKarawang menggantikan Manager lain yang pindah divisi.


Sekian tahun diKarawang , perusahaan terus mengalami tekanan secara financial sebagai akibat krisis moneter dan kebijakan ekonomi pemerintah yang kurang jelas pasca reformasi.Hingga akhirnya terjadi PHK masal secara besar besaran.Banyak temanku yang di PHK pada gelombang I dan II.Sebenarnya untuk gelombang III aku ditawari untuk bertahan , tapi aku pilih tetap masuk daftar PHK .Aku ingin merasakan bagaimana senasib dengan teman teman karyawan yang lain.Aku lebih memilih jalur karir yang lain, yach aku merasakan bagaimana suka dukanya hidup akibat korban PHK.Tapi nasib berkata lain,kehendak Allah aku akhirnya mendapat tawaran kerja baru diJakarta sebagai Assistan Manager Accounting di sebuah perusahaan Outomotif di Jakarta.Hanya satu tahun aku bekerja diperusahaan ini,karena perusahaan ini mengalami konflik internal antar pemegang saham.Akhirnya semua karyawan diPHK. dan akupun mendapat pesangon lagi.Walaupun begitu aku dikasih kesempatan terus kerja walaupun dengan sistem kontrak.Tapi rupanya perusahaan tempat kerjaku yang dulu mulai bangkit, dan memerlukan seorang Accounting.Akupun dipanggil lagi dan di tempatkan dikantor pusat ( Jakarta ) dengan tawaran gaji baru.Mudah mudahan ini awal kebangkitan yang kedua karirku diperusahaan ini.

Meskipun kini aku disibukkan dengan aktivitas kerja yang tergolong cukup padat, tetap ku se mpatkan untuk kuliah.Mengais disela sela waktu kerja yang sempit, berpacu antara prestasi belajar dan prestasi kerja, mengorbankan perhatian terhadap keluarga itulah perjalan yang harus kujalani sekarang.Bukan tanpa hambatan,hambatan financial bisa kulewati, hambatan waktu kini jadi kendala karena sebuah sistem kebijakan yang inkonsisten di tempat kuliahku.Kami diperlakukan sebagaimana mahasiswa reguler , entah dengan alasan yang tidak bisa kami mengerti.Banyak keluh kesah antara teman sekuliahku,tapi apa daya mereka tidak memiliki keberanian sikap , takut bermasalah sama dosen ataupun alasan alasan lain.Bahkan beberapa teman kuliahku mendapatkan nilai ambruk akhir semester lalu tentu termasuk aku.Kini naluriku kembali terpanggil untuk meluruskan kebijakan yang menurutku sangat merugikan.Ku ambil sikap.............mudah mudahan Allah memberi jalan bagi kami.Kemenangan bagi kami semua.

Hidup adalah sebuah ketentuan, ketentuan taqdir yang tentunya terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita dambakan.Untuk itulah hidup harus dijalani dengan penuh keberanian.Keberanian yang tentu saja harus diperhitungkan, sehingga tidak menimbulkan keraguan.Prinsipku " Yen wedi ojo wani - wani, Yen wani ojo wedi - wedi " artinya " Kalau takut jangan coba coba berani tapi kalau sudah berani jangan takut- takut".
Ingatlah saat Rasulullah menjalani perang Badar,meski kekuatan tidak berimbang dengan keyakinan yang teguh dan semangat juang mantap akhirnya dapat pertolongan ( kemenangan ).

Senin, 23 Februari 2009

SAY THANK YOU FOR OUR LECTURE

Kami ucapkan terima kasih serta apresiatif yang sebesarnya, atasperhatian dan kepeduliannya kepada dosen yang memahami kepentingankami mahasiswa ex sami.Dengan penuh kesadaran mau mengalihkan jamkuliah dari jam 16.00 ke jam 18.30.Semoga sikap ini akan membawaperubahan yang positif di semester VI .Cukuplah pengalaman pahitdisemester V......Sudah selayaknya di FE ( Management ) dengan penuh kesadaranmemberikan pelayanan yang proporsional terhadap mahasiswanya, sesuaimateri kuliah yang selama ini kami terima.Jika tidak, itu sama artinyakita tidak bisa mengaplikasikannya terhadap internal kamisendiri,lantas bagaimana nanti dengan aplikasi di masyarakat.Kami tahudan kami tidak menuntut lebih.Dan semestinya lebih arif dalammenanggapi keluhan Mahasiswa, bukan malah sebaliknya. Karena padaintinya semua ini demi kebaikan dan perubahan yang positif bagi kamisemua dimasa mendatang.Mudahan mudahan semua materi kuliah bisa beralih ke jam 18.30 ( untukkelas sore),karena bukan hanya prestasi kuliah yang kamikejar.Prestasi ,disiplin kerja dan keteladanan juga bagian dari yangharus kami pertahankan.Semoga ini semua bisa dipahami dengan kepaladingin.Dan kami masih terus menunggu agar masalah ini semuanya bisamencair secara legowo

Senin, 16 Februari 2009

SELEBRITIS & SELEBRITIS MANIA


Sungguh suatu keunikan terjadi disini.....................

Sebenarnya saya merasa heran melihat fenomena ini, tapi akhirnya saya pun harus paham dan maklum.Semua ini akibat prosentase nilai absensi yang begitu sangat penting dan sangat menentukan sebagai ukuran kualitas mahasiswa yakni 15 %.Maka tak heran jika mahasiswa lebih memburu absensi ketimbang memperdalam pengetahuan lewat baca buku atau internet.

Ketika seorang Dosen XXX tidak bisa hadir dikelas dengan alasan XXX pula , tanpa disuruh , tanpa dikomando salah seorang dari kita mengkolektif kartu absensi untuk dimintakan tanda tangan pada dosen yang tidak hadir tersebut.Tentunya hal ini atas dasar kekawatiran akibat buruk yang ditimbulkan jika absensi mereka kosong.Mereka tidak khawatir dan tidak merasa dirugikan jika mereka tidak dapat tambahan penjelasan materi kuliah pada hari itu, yang penting absensi penuh.

Dengan senang hati , tanpa merasa bersalah dan dengan rasa tersanjung dosen XXX pun menanda tangani kartu absensi yang tertumpuk dimeja kerjanya laksana selebritis yang dimintai tanda tangan fansnya atawa selebritis mania.Namun jika mahasiswa yang tidak hadir , sang Dosen XXX pun dengan tanpa ampun mencoret absensi si mahasiswa yang dicap malas itu tanpa syarat." Salah manehna, Cenah ".

Jika Si Dosen XXX tidak hadir 2 atau sampai 5 kali misalnya maka kartu absensi penuh oleh tanda tangan (sang selebritis).Wow ... Inikah sebuah proses menuju kualitas ??.Dan faktanya ada 2 atau 3 dosen seperti itu.

Dulu ketika kami duduk di bangku SD ( Sekolah dasar) guruku sudah mengajarkan sistem CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ).Jadi kemandirian dan kesadaran belajar sudah mulai ditanamkan.Apakah mungkin sistem itu sudah dilupakan banyak orang.Sebuah ketergantungan pada tanda tangan??Aku jadi bertanya dan terus heran ........sedang berdiri dimanakah aku kini..............................

Kamis, 05 Februari 2009

BETWEEN SABAR & SYUKUR

Dua hal pertanyaan yang sulit untuk dijawab," mudah manakah antara hidup bersabar dan hidup penuh rasa syukur ?" Mayoritas memang banyak orang yang menjawab lebih mudah bersyukur dari pada bersabar. Ternyata keduanya sangat sulit untuk dilakukan.

Saat kita menjalani hidup penuh kesederhanaan dan segala keterbatasan ,kita rajin merapatkan tangan untuk berdoa dan menjalani kehidupan dengan keikhlasan dan penuh harapan untuk bisa mendapatkan rahmat yang lebih dari Allah SWT.Keihklasan dalam keimanan inilah yang menjadi power yang luar biasa dalam menghadapi himpitan hidup.Katakanlah kita bisa melaluinya dengan sabar, itu semua berkat pertolongan Allah SWT.

Tatkala kita telah mendapatkan segala sesuatu yanng kita inginkan, tetapkah kita merapatkan tangan dan membasahi bibir kita dengan syukur dan do'a?.Ataukah kita menjadi sibuk dengan segala aktivitas dan mulai merenggangkan kedekatan kita kepada Allah SWT.Hal ini yang biasa terjadi pada diri kita , diuji dengan kesibukkan dunia.Ternyata bersyukur jauh lebih berat dari pada bersabar.Mudah mudahan tidak demikian dengan Saudara.

SWEET MEMORY IN SEMARANG

Maret 1996,.
Sebenarnya bukan pertama kalinya aku menapakkan kaki dijantung ibukota Jawa Tengah,sebab sekitar tahun 1985 ketika aku masih SLTP ikut menghadiri Wisuda S1 pamanku ( Nuridin) yang lulus IKIP Negeri Semarang itulah tahun pertama aku melihat keindahan kota itu.Tepatnya di GOR Semarang yang letaknya di area Simpang Lima yang kini jadi Citra Land Mall.

Akan tetapi tahun 1996 sedemikian berarti bagi saya dan mengandung banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan.Setelah aku lulus SLTA tahun 1990 dan kesana kemari mencari kerja tidak kunjung dapat hingga hampir tiga tahun, kini aku mendapatkannya di Semarang.Disebuah pabrik textile tempat pak De ku ( Slamet Bustami ) bekerja itulah karir pertamaku kelalui.PT.Sari Busana Riatex menjadi sandaran dan harapan pertamaku.Seperti mendapatkan sebuah rembulan yang telah lama aku impikan begitu bersyukurnya aku kala itu.Meski dengan gaji UMR yang saat itu Rp. 1.250 perhari aku bisa mengaturnya untuk hidup sehari hari.

Aku ditempatkan dibagian persiapan produksi sebagai montir mesin, meski sebenarnya background pendidikanku akuntansi,tapi aku sangat bersyukur dan ini menambah kompleksitas pengalaman hidupku.Aku pernah kerja harian disawah, kebun tebu, kebun bawang , kuli bangunan,njotang ( cari ikan pake perahu kecil ) bersama nelayan, ngojek sepeda di Tanjung Priuk dan kini sebagai montir mesin.Ini semua menjadi kesan tersendiri dan menambah rasa syukurku.

Hanya 3 bulan aku dibagian mekanik, bagian personalia memanggilku untuk dimutasikan di bagian Finance dan Accounting, Alhamdulillah ...seperti kian jelas datang sinar rembulan.Kujalani pekerjaanku dibagian akuntansi dengan tekun,kucoba pelajari semua transaksi.Aku bertekad untuk mengejar ketertinggalanku.Dalam waktu 2 tahun gajiku naik 2 kali lipat jauh dibanding dengan teman seangkatanku.

Setelah 3 tahun aku diperusahaan ini, bekas Managerku memanggilku untuk pindah kerja didaerah Karawang, tentunya dengan keniakan gaji hampir 3 kali lipat.Aku semakin yakin dengan bidang yang kutekuni dan hingga kini aku tetap sebagai seorang karyawan akunting yang boleh dibilang bergaji cukup di Jakarta.Benar kata orang bijak"apapun jenis pekerjaannya ,asal dijalani secara sungguh sungguh akan membawa succes" Alhamdulillah..........

Selasa, 03 Februari 2009

MY ASPIRE

Aku lahir disebuah desa ditepian kota kecil dekat pesisir utara bagian tengah pulah Jawa , Pemalang nama kotaku.Wah ..susah bahasanya yach.Sebagai seorang bocah kelahiran desa , meski bolak balik Jakarta ya tetap logat dan dialekku masih kentara jelas ndesone.

Meski aku tinggal dikota dibagian Jawa barat, aku tetap bercita cita untuk bisa membangun ataupun sekedar bisa ikut membenahi desa tempatku dilahirkan.Ya apalagi memang manusia yang utama adalah manusia yang hidupnya berguna bagi manusia lain, bukan sebaliknya iya toh.Berbekal pengalan hidup dinegeri orang yang lebih tertata, aku juga terketuk hatinya untuk ikut membangun desaku kelak dikemudian hari nanti. Tentu saja semuanya jika Allah mengabulkan cita citaku.......Wis ya.......................

Kamis, 29 Januari 2009

MY PROFILE


Nama : Ahmad Saparudin :Pemalang , 25 April 1971
Istri : Maliyah : Pemalang, 17 November 1974
Anak I : Nahrul Amalia Latifah :Pemalang, 1999
Anak II : Isna Amalia Hanifah :Purwakarta, 2005
Anak III : Mohammad Fathurrizqi Anugerah Gusti :Purwakarta, 2006

Dari pihak Ayah :
Kakek : Muhtammad
Nenek : Suiyah ( letto + Tumi )
Paman : Roki'in
Bibi : Asiah
Paman : Agus Uripto
Paman : Sya'ban

Dari Pihak Ibu :
Kakek : Karsan ( Kamyad + Darpiah)
Nenek : Hj. Rukhanah ( Mawardi + Thaifah )
Paman : Munthasir
Paman : Nuridin
Paman : Nurjamil

Ayah : Tachril, Pemalang
Ibu : Mardiyah, Pemalang
Adik I : Rifai Yusuf
Adik II : Anwar Hasani ( Alm )
Adik III : Fathul Aziz
Adik IV : Amin Rusmi ( Roisah )
Adik V : Solihah
Adik VI : Nur Azizah
Adik VII : Syaiful Bachri
Adik VIII : Sustri Hazifah
Adik IX : Kaida Manisah
Adik X : Reza Fatuhillah
Adik XI : Nurul Azhari Mutafatihah ( Syairi )

Pendidikan Formal:
SDN Pedurungan 1 , Taman, Pemalang - Jawa Tengah ( 1984
SMPN 1 Taman, Taman, Pemalang-Jawa Tengah ( 1987 )
SMEAN Pemalang, Jawa Tengah  ( 1990)
Universita Singaperbanga Karawang ( S1 -  2012  ) , Karawang - Jawa Barat

Pendidikan Non Formal:
Madrasah Diniyah Assidiqiyah, Beji - Taman ,Pemalang - Jawa Tengah
Pesantren Annur- Wanarejan - Taman -  Pemalang
Ustadz Abu Darda ( Tilawatil Qur'an ) -Wanarejan - Taman - Pemalang
TPQ Nurrusyifa ( Pengajar ), Pedurungan - Taman - Pemalang
Pesantren Al Hasan , Cikampek, Karawang - Jawa Barat

Kursus Akuntansi Dasar Satu dan Dasar Dua ( A1 dan A2 ) Depdikbud - Pemalang
Kursus Akuntansi Tingkat Trampil  ( B1 ) di Semarang

 Karir  Formal : ( Finance & Accounting Departement )
Supervisor             : PT, Saribusana Riatex.Mfg - Semarang - Jawa Tengah
Superintendent      :  PT. Perkasa Heavyndo Enginering , Subang - Jawa Barat
                               PT. Wahana Jaya Perkasa. Tbk , Tangerang - Banten
                               PT. Bridgeport Perkasa Machine Tools, Karawang - Jawa Barat
                               PT. Piranti Mulia Bisnisindo, Karawang - Jawa Barat
Assistan Manager :  PT. Karunia Abadi Citra Indah Lestari, DKI  Jakarta
Manager              :   PT. Texmaco Perkasa Engineering , DKI Jakarta

Spiritual Teacher : K.H. Asad Ruslan Syahroni Yusuf 

Jumat, 16 Januari 2009

SEBUAH KEMAJUAN

Sebuah hal yang patut disyukuri..........................

Pasca krisis ekonomi, masa reformasi dan saat krisis Global melanda ternyata UNSIKA tetap makin eksis dan terus menunjukan kemajuan diberbagai sektor.Dulu tahun 2000 an saya pernah datang ke kampus ini sama temen kerjaku, tak terbersit minat sedikitpun untuk mengais ilmu disini dikampus sisi kali.

Meskipun yang kini sudah nampak adalah bentuk bangunan fisik yang terus berinovasi dan direnovasi,Akreditasi it's okelah .Lalu bagaimana dengan segi yang lain??????.Tentunya perlu dipertanyakan pula tentang kualitas dan kuantitas dosennya plus komitmennya.

Bisa kita amati, sebuah program dan scedule kuliah yang telah disusun sedemikian rapi kemudian ditawarkan dengan manis kepada mahasiswa untuk disepakati dan dibayar SKSnya . ternyata bersilang waktu, mengacak terberai sesuai keinginan dan kelonggaran waktu yang dimiliki dosen. Terkadang malah sering dosen juga berhalangan hadir.Demikian pula program kelas Sabtu Minggu kini berailih menjadi kelas sore, mending saja kalau kelas malam.

Perlu dicari sebab dan akibatnya :
Mungkin saja penyebabnya kekurangan dosen sehingga sang dosen dipaksakan untuk mengajar matakuliah tertentu walaupun jadwal mengajarnya sudah padat.Akhirnya Mahasiswlah yang mengalah harus mengikuti , tentu saja bagi yang bisa, kalau yang ngak bisa ya korban absen.
Syukur sich kalau bisa ngikuti setengah atau sekali kali.Sebab hal ini membawa dampak beruntun terhadap minat kehadiran dimatakuliah yang lain.

Ah wis embulah............mudah mudahan semua bisa berfikir bijaksana dan flexible , tidak sekedar............................................................

INTRODUCTION

Bismillahirrahmanirrohim.......


Assalamu'alaikum wr. wb

Kali pertama untuk penulisan sebuah blog, saat menjalani kerja super keras ditengah ujian akhir semester V awal tahun 2009.Absensi yang tidak karuan karena scedul kuliah yang menyerempet jam kerja.Yah bagaimana lagi.......Lahaula wala quwata aja dech.