Hidup adalah pembelajaran, liku hidup adalah romantika, kepaitan hidup adalah bumbunya.Kekurangan adalah sifat manusia.Namun tidak selamanya penderitaan menjadikan kesedihan , dengan kesabaran menjadikan semuanya kepahitan sebuah pelajaran yang berharga.
Setelah datangnya gelap malam yang pekat pasti perlahan akan turun menjadi pagi.Terang.......bersama terbitnya matahari yang memberikan sumber kehidupan.Semuanya menjadi cerah bersama dengan turunnya karunia Allah SWT yang tak terhingga.
Pilihan hidup selepas PHK membawa perjalan dan pelajaran hidup yang sangat berkesan, sekaligus merupakan ujian hidup dalam membina rumah tangga.Sungguh beruntung aku memiliki istri yang tabah dan sabar.Seandainya tidak mungkin rumah tanggaku akan hancur seperti teman yang lain.Bagaimana tidak, siapa yang mau bertahan hidup dalam kekurangan dijaman yang sangat konsumtif seperti ini.Himpitan hidup benar benar sangat terasa, terkadang aku merasa bersalah tapi bagaimana lagi ini sudah menjadi ketentuan yang harus kujalani.Kalau kujalani hidup seperti ini seorang diri mungkin aku tak begitu masalah karena aku sudah terbiasa hidup dalam kekurangan,tapi kini aku bersama seorang istri dan seorang anak yang menuju pertumbuhan.Inilah yang semakin berat.
Kulalui hidup dengan tegar, kekurangan kututupi dengan segala ikhtiar dan penuh kesabaran.Aku tetap berusaha maksimal meski harus bangun malam, atau terkadang pulang malam demi mengais sebuah rizqi yang halal.Kuteguk rizqi yang mengalir sedikit demi sedikit hingga terasa sangat nikmat.Kusyukuri segala apa yang ada pada hari itu dengan apa adanya tanpa putus asa.Aku mencoba bertanya dan bertanya untuk mendapatkan suatu jawaban, jawaban tentang hidup yang sebenarnya.Aku merasakan apa yang orang miskin rasakan, bahkan mungkin lebih berat karena aku punya beban hutang yang cukup banyak waktu itu.Beban hutang yang ditimbulkan karena kesalahanku dalam mengambil keputusan untuk memenuhi nafsu kesuksesan,sucses yang semu.
Yang terberat saat istriku melahirkan anak II,meski tak punya uang terpaksa aku menitipkan istriku opname di rumah sakit bersalin.Hingga untuk menebus ongkos bersalin akupun harus menunggu nenekku datang dari kampung ( Pemalang).Alhamdulillah anakku lahir selamat dan cantik.Meskipun baru beberapa hari tetap sering kutinggal untuk berdagang pulang malam.Satu hal yang terpenting aku lakukan saat itu adalah memohon pada Ibukku untuk tetap mendo'akanku sekeluarga agar diberi kemudahan dalam menjalani hidup.Benarlah kini perlahan malam yang pekat telah lewat perlahan menyusuri lorong pagi menuju siang yang terang benderang.
Perjalan ini membawa catatan yang tak mudah kulupakan...............................
Kamis, 05 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar